Rabu, 01 Mei 2013

Routing Statis



Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya,  jaringan  pengirim  hanya  tahu  bahwa tujuan  jauh  dari  router.  Dan  routerlah yang mengatur mekanisme pengiriman selain itu router juga memilih “jalan terbaik” untuk mencapai tujuan. Rute  Statis  adalah  rute  atau  jalur  spesifik  yang  ditentukan oleh  user  untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork". Rute Static adalah Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng-update rute static ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork).
Mengkonfigurasi rute static adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur / rute aktif.
a.       Tabel Routing
Supaya  router  bisa  melayani  permintaan  untuk  meneruskan pengiriman  data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus saya kirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NET ID dan Default Gatewaynya.
Berdasarkan gambar 1, berikut ini adalah skenario pengiriman data dari  computer 192.168.1.5 ke komputer 192.168.2.36 :
                                                               i.      Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36, menyadari bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar “default gateway” pada property TCP/IP yaitu 192.168.1.13. Paket data kemudian dikirim ke Gateway tersebut.
                                                             ii.      Pada komputer 192.168.1.13 paket data tersebut kembali diperiksa, dan ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan 192.168.2 lewat IP 192.168.2.43
                                                            iii.      Via IP 192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.2.36

b.      Pentingnya Rute Statis
Rute Statis menjadi sangat penting jika software IOS Cisco tidak bisa membentuk sebuah rute ke tujuan tertentu. Rute Statik juga sangat berguna untuk membuat "gateway" untuk semua paket yang tidak bisa di"routing" (default route).
                                                               i.      "Stub Network"
Rute Statik, umumnya digunakan untuk jalur/path dari jaringan ke sebuah "stub network" (jaringan yang dibelakangnya tidak ada jaringan lain). Sebuah "stub network' (kadang di sebut "leaf node") adalah jaringan yang hanya dapat diakses melalui satu rute. Seringkali, rute statik digunakan sebagai jalan satu- satunya untuk keluar masuk jaringan Stub.
                                                             ii.      "Default route"
“Default route" adalah tipe rute statik khusus. Sebuah "default route" adalah rute yang digunakan  ketika rute dari sumber/source ke tujuan tidak dikenali atau ketika tidak terdapat informasi yang cukup dalam tabel routing ke network tujuan.


c.       Mengkonfigurasi static routing
Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global  configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing router yang akan dikonfigurasikan :
Ip route <destination><mask><next_hop_address> 47

Berikut detail untuk masing-masing opsi :
-          Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri
-          Destination : network yang hendak ditambahkan ke routing table
-          Mask : subnet mask yang digunakan dalam network
-          Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari network yang terkoneksi secara langsung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar